Kueratkan telapakku pada cangkir red eye, mencoba mencari hangat dari panas kopi yg malam ini terasa equvalen dg air bekas cucian.
Situasiku sekarang benar2 membuat frustasi.Mas Radit sakit dari beberapa hari yg lalu, dan aku tidak mampu berbuat apa2.
Aku cukup pintar menahan diri hingga membawaku dalam situasi di mana aku harus peka untuk menyadari Mas Radit menjaga jarak.
Kuhela nafas.Inikah saatnya ?
Melongok keluar gazebo cafe , langit sangat gelap.Sisa hujan dari sore membawa desau angin dan mampu mencipta gigil bahkan dipipiku.
Aku, orang yg mencintainya terlebih dahulu.Atau lebih tepat, kami saling mencintai terlebih dahulu.apakah ada yg salah dari perasaan kami ?Kisah yg dimulai dari kebingunganku di depan skema manual brew untuk menentukan bubuk kopi yg pas dengan alat seduhnya, dalam materi metode dasar manual brew.Pertemuan yg memutikkan bunga api cinta di antara berderet flores bajawa, toraja kalosi, aceh gayo, robusta lampung, bali kintamani, dolok sanggul, papua wamena, red long, yang berjajar paralel dg vietnam drip, V 60, french press, turkish, mokapot, syphon, tower drip, mizudhasi.Kisah kami berlanjut berbalut aroma kopi.Aku bersyukur tidak peka dalam cupping.karena Mas Radit yg kemudian akan menjelaskannya dalam 'taste' yg hanya dipahami oleh hatiku.Berbagai aplikasi cupping di android kemudian menjadi bahasa kerinduan, karena semua bermula dari sana..
Hanya kami yang tahu, rasanya suhu badan memanas hanya karena menerima pesan via WA :
Cupping lab , atau
Angels cup, atau
Tastify ,atau
Catador cupping
Malu2 kureply : Cup
Artinya :dia rindu, dan aku membalas muacchh💋
Cinta diantara kopi ini adalah cinta eros yang dilanda kegilaan.Bukankah cinta ini normal karena menjadi bukti stimulasi otak.Ada masa ketika aku membiarkan diri terhanyut dlm gairah itu.Karena Mas Radit tdk pernah benar2 melepaskan aku.Selalu kulihat ada kerinduan di matanya, bahkan ketika kami sudah sepakat mengakhirinya setelah dia memilih menyerah dengan perjodohan itu.Atau sesungguhnya aku juga yang tidak pernah berniat benar2 pergi...sehingga aku berakhir di titik ini.
Terluka sendirian...
Hanya bersama secangkir kopi di cafe tempatku bertahan.menahan betapa aku sangat cemburu dg caranya memperlakukan Lana sekarang.Menjawab WA Lana dengan tersenyum.Aku tahu banyak yg terjadi ketika dia sakit dan Lana merawatnya.Pasti mereka tidak terlibat dalam komunikasi biasa tetapi sudah masuk dalam komunikasi hypnotis.Komunikasi yang tidak sekedar mengekspresikan rangkaian kalimat verbal, tetapi berbagai unsur holistik jauh lebih berperan membuka kritikal area di otak Mas Radit.Mereka lebih dalam dari sekedar situasi yang bernuansa kesetaraan dan kerjasama.Lana sempurna dalam analisa logika, etika, sistem nilai, keyakinan, situasi kondisi,fokus, minat , respek, dan emosi.Aku jelas sudah melihatnya waktu itu.Pengendalian dirinya sempurna, dan sangat cantik.Terlebih dari semua itu, mereka suami istri.Sangat wajar bukan ?Apabila mas Radit kemudian mencetak Lana dalam subconscius mind nya dan menggeser aku hanya ke sudut ?
Situasi tahi kucingku sekarang seperti di film Romeo dan Juliet.Cinta pertama Romeo bukanlah Juliet tetapi Roseline.Roseline kemudian hanya akan menjadi sosok yang dilupakan karena perannya hanya sebatas figuran dalam kisah cinta itu.
Selama ini aku menikmati gairah cinta eros.Aku bersembunyi dibalik statementku bahwa aku tidak pernah mencuri cinta siapapun.Lana yang menyela di tengah kami.Mengapa aku yang berakhir menjadi orang ketiga ?Siapa sebenarnya yang menjadi orang ketiga ?Tetapi ketika aku sampai di titik Mas Radit melangkah menjauhiku, harga diriku terusik.Apa yang paling menyakitkan bagi seorang wanita selain dirinya yg tidak lagi diperjuangkan oleh orang yg dicintainya ?
Sebelumnya, kukira, aku akan mampu mengatasi hatiku seiring berjalannya waktu.Aku akan lebih mudah melepaskannya.Tapi ternyata aku keliru.Cafe dan kopi ini hanya alasan agar aku tetap di sisi Mas Radit.Dalam kekeliruan dan alasan bodoh itu aku merasakan kebahagiaan.Meskipun kebahagiaan itu palsu.Kukira aku masih bisa menahaannya dibalik seluruh gesture dan keceriaanku sampai menjadi kenyataan.Kukira, jika kutahan lebih lama, mimpi kami bisa menjadi kenyataan.Tapi sebanyak apapun aku menutup mata dan telinga, sekeras apapun aku menahan, kenyataan tetap berdiri ditempatnya....
Orang tua sering kali tidak menyadari telah melukai harga diri kami dg perjodohan.Hingga membuat kami tersudut dan harus menyerah..
Haruskah cinta eros ini kunaikkan grade nya menjadi seperti cinta philia selayaknya Tuhan mencintai makluk tanpa mengenal kata walaupun ?
Bukan demi siapapun.hanya demi harga diriku sebagai wanita....
No comments:
Post a Comment